
Hari Kartini. Ada sebagai penghormatan atas wujud perjuangan kaum perempuan, simbol persamaan gender, emansipasi wanita. Kartini ada sebagai pahlawan, bukan dengan tindakan kekerasan, tapi tetap radikal, demi memperjuangkan kebenaran yang dipercayainya.
Beberapa dekade setelah beliau meninggal, pergerakan wanita semakin terasa dan membawa dampak luar biasa. Saat ini, melihat kaum perempuan berada di posisi kepemimpinan bukanlah hal yang begitu tabu lagi, meskipun adat ketimuran yang bangsa ini punya juga tidak sepenuhnya punah, terutama budaya patriarki.
Hari Kartini, di berbagai daerah diperingati dengan cara menggunakan baju adat daerah-daerah yang ada di Indonesia. Entah kenapa juga, apakah ada relasi antara baju adat dan perjuangan R. A. Kartini itu sendiri.
Suatu fenomena menarik aku dengar dari ayahku. Di sebuah sekolah dasar di Surabaya Timur, dilakukan juga perayaan serupa. Hari itu, seluruh murid kelas 1 menggunakan baju daerah. Sifat ayahku yang supel membuatnya bisa dekat dengan anak-anak di sana. Ia bertanya pada beberapa anak, “Wah, bagus-bagus ya bajunya…” “Ini dari Sunda ya?”, seraya bertanya kepada salah 1 anak. Sang anak pun menjawab “Iya, om…”
Pertanyaan serupa diberikan kepada beberapa anak. Sampai kepada seorang anak, “Wah, ini bagus sekali, bajunya dari Jogja ya?” Dengan yakinnya, sang anak menjawab, “Lhoo, bukan! Ini dari Pasar Atom!!! Enak aja!!!” Kejadian yang aneh dan lucu, tapi nyata. Baru saja terjadi.
Jadi sebenarnya apa makna hari Kartini sebenarnya? Apakah bajunya? Kadang kita lupa akan makna dari hal-hal yang kita peringati. Padahal negara ini bisa lahir dan terus bertumbuh akibat momentum-momentum bersejarah.
Setidaknya, momentum ini bisa membuat rasa nasionalisme kita ada dan bertumbuh, untuk menyegarkan semangat kita untuk membangun bangsa kita, dan terutama kota kita tercinta, dan tidak menyerah dengan keadaan yang serba sulit seperti saat ini.
Sumber:http://tugupahlawan.com/636/hari-kartini-dan-maknanya/
Kartinian siapkan pakaian daerah |
Peringatan Hari Kartini setiap 21 April selalu dirayakan dengan berbagai kegiatan. Bagi siswa-siswi sekolah, peringatan hari lahir pahlawan nasional ini biasanya dilakukan dengan cara mengenakan pakaian adat daerah. |
Ada yang mengenakan pakaian adat Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, Kalimantan, Sumatra, Sulawesi dan sebagainya. Pasti hari itu seru sekali. Jika setiap hari kita menggunakan seragam sekolah, saat Kartinian kita menggunakan baju yang unik dan mungkin belum pernah kita pakai. Kalau baju sekolah cara memakainya sederhana. Bajunya cukup dikancingkan. Tapi untuk baju adat daerah tertentu, memakainya lumayan sulit. Belum lagi kalau baju daerah itu disertai juga dengan pernak-pernik dan kelengkapan lain. Terus, kita juga kadang-kadang harus pakai sedikit make up untuk menambah cantik atau cakep penampilan kita. Manda Putri Kintani, siswa Kelas III SDN Nusukan 44, Banjarsari, Solo mengatakan memakai baju adat itu ribet sekali jika dibandingkan dengan menggunakan seragam sekolah biasa. “Ribet sih, tapi enggak papa, aku tetap suka. Lagian, menggunakan pakaian adat daerah ini kan cuma setahun sekali, yaitu pada Hari Kartini itu,” kata dia. Outbound Bagi yang sudah punya baju daerah sendiri siapkan mulai sekarang ya. Dan bagi yang tidak punya, buruan cari di persewaan baju. Jangan sampai kehabisan. Eh, teman-teman, Hari Kartini ini enggak hanya diperingati dengan penggunaan baju adat daerah, tetapi juga dengan cara lain. Sekolahan teman kalian lainnya, Meisya, yakni TK Al Hadi, Mojolaban, Sukoharjo pada tanggal 21 April 2011 nanti rencananya menggelar outbound. Wah, seru juga tuh. Sebab biasanya outbound dilakukan di lokasi yang menyenangkan dan kegiatannya juga mengasyikkan. Makanya bagi kalian yang punya kegiatan di Hari Kartini, jangan lupa untuk mengikutinya ya. - Oleh : Kak Akhmad Ludiyanto |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar